Pada suatu hari, disaat raja Rum berzdikir ( Raja
ALGABAH/ CATBAH ) mendapat wisik atau perintah “ yang dunia akan aman sentausa
jika raja Al – Gabah mengisi sebuah pulau yang kosong dan tak berpenghuni di
sebelah timur laut. Kerajaan Rum bernama kerajaan Brushah atau sekarang Turki
wilayah asia. Setelah itu dipanggillah maha patih Rum yang bernama AMIRUL
SYAMSU untuk mencari pulau tersebut.
Semua saudagar telah di kumpulkan tapi belum ketemu juga akhirnya menemukan seorang saudagar yang bernama Kyiai Imam Musya yang tau tempat tersebut, kata kyiai musa memang ada sebuah pulau yang letaknya di timur laut yang tidak berpenghuni dan sangat angker sekali serta siapapun yang menginjakkan kakinya disitu akan “Dijemput Maut”. Adapun sebelah timur tersebut terdapat lautan luas yang tidak ada pulaunya sama sekali
KEDATANGAN BANGSA RUM YANG I
Akhirnya dipersiapkanlah 20.000 keluarga untuk di kirim ke pulau angker tersebut, dan pada waktu itu tahun rum 437 bulan ANNISA, atau 5.306 terhitung tahun rembulan serta 5.154 dihitung tahun matahari setelah nabi ADAM. Keberangkatan ke pulau angker tersebut di kawal oleh Patih Amirul Syamsu dan Jaka Aji Saka, disinilah mulai di hitung sebagai tahun 1 Caka.
Aji Saka atau Jaka Sengkolo adalah seorang raja India yang bernama Prabu Isaka, putranya Bethara Hanggajali, ibunya dari Negara Najran Sarkil, sedangkan Hangajali anaknya Empu Ramadi, setelah kalah perang berlari ke wilayah Rum.
Setelah mengantar patih Amirul Syamsu Kembali ke Rum, dan pada bulan Palguna, Tahun Kalayuti yang di Beri “ Candra Sengkala Geni Tiba atau tahun 003 Caka “ diserang oleh kelompok Gaib yang berupa Wabah ganas sehingga 20.000 keluarga tinggal 10.000, tidak lama kemudian diserang lagi dengan kobaran api yang menyerang dari empat penjuru kemudian melarikan diri ke padang TEGAL PARAMA berhasil lolos hanya 200 keluarga yang akhirnya tinggal 20 keluarga itupun sangat ketakutan dan meninggalkan pulau jawa dengan naik perahu seadanya. ( Catatan : Jawa masih sambung dengan Sumatra, madura, bali dan Lombok). Pada ahirnya sampai di Negara Rum tahun 004 ditandai dengan Condro Sengkolo “Toyo Muluk ing Gegono”.
Kesedihan sultan atas peristiwa tersebut akhirnya memerintahkan patih untuk memanggil Pandito, Ulama` dan Jamhur ke istana, kemudian pada Bulan Manggasri, tahun Rahuci atau pada tahun ke 5 Caka ( Toto Sonyo Tanpo Barakan ) di pimpin oleh Raja Pendeta Usman Aji ( Raja Pendeta Bani Israel ) dan rombongan mengelilingi pulau jawa untuk memulai penumbalan. Menginjak tahun ke 6 Caka ( Hangas Pecahing Awang awing ) Raja Pendeta bertemu muridnya (Ajisaka) pada waktu itu juga, Raja pendeta menambahi ilmu kepada Ajisaka. Selanjutnya pemasangan tumbal dibagi menjadi 5 bagian, Utara, Timur, selatan dan utara di tengah tengah di pasang di gunung TIDAR ( sekarang wilayah Kedu). Kelima ulama` dan pendeta tersebut masing menempati lokasi tumbal yang telah di pasang dan pada hari ke 8 terdengar gemuruh dari segala arah bersahut sahutan tidak ada henti hentinya siang dan malam, gempa pun tidak terelakan gunung gunung berapi pun mulai meledak, pohon tumbang kemana mana, tanah longsor, airpun meluap kemana mana dekarenakan reaksi dari lima tumbal dari ulama` dan pendeta tersebut.
Jin, Setan, siluman dan para lelembut penghuni pulau jawa berlarian mecari hidup, tidak kuat melawan tumbal yang telah dipasang oleh Usman Aji, kemudian mereka berlari dan mengungsi ke gua gua, ke jurang jurang, dank e laut selatan. Reaksi tersebut kurang lebih memakan waktu 21 hari, setelah lewat yang tadinya suasana gelap gulita menjadi terang benderang, ahirnya rombongan kembali ke Rum terhitung bulan Jita tahun Triya Dawari ( 444) atau tahun 7 Caka
.
KEDATANGAN BANGSA RUM YANG II
KEDATANGAN BANGSA RUM YANG II
Raja memanggil patih dan Aji saka untuk menyiapkan orang orang yang akan di kirim lagi ke pulau jawa, yang pada waktu itu Ajisaka di ikuti oleh adik adiknya yaitu : Empu Bratandang, Empu Broruni dan Empu Braradya. Disiapkankannya bangsa Hindustan dengan seijin raja “Hyang Jagat Nata” dan di beri orang buangan Keling sebanyak 15.000 keluarga, dari pulau Kanthi (P.Selon) sebelah selatan Hindustan 2000 Keluarga, dan singgah di siyem mendapat 3000 orang. Semua genap 20.000 orang lengkap beserta hewan piarannya dan merekapun melakukan perjalanan lewat pulau Kencana (Kalimantan) pada bulan Asuji, tahun tisimuka ( 0008 Caka )
Setelah . ( Menurut sumber lain mengatakan bahwa kemudian ada susulan dari rum yang di pimpin oleh Said Jamhur Muharram yang membawa penduduk Rum sebanyak 20.000 orang)
Setelah beristirahat 1o bulan di pulau kencana rombongan tersebut berangkat ke pulau Jawa. Dibagi menjadi 2 bagian. Yang 20 perahu menuju pulau bawean dan yang 20 perahu ke Pulau Paminihan ( P. Madura) Namun di temapt tersebut banyak yang diserang penyakit dan dimakan binatang buas, sehingga waktu di hitung yang di Bawean tinggal 8.997 keluarga (Janda dan duda lebih dari 105 serta ketambahan anak-anak) Sedangkan di pulau paminihan tinggal 2.716 (janda dan duda lebih dari 87) kemudian oleh Ajisaka dijadikan satu menjadi 11.172 keluarga.
Ajisaka kemudian mengambil orang lagi dari pulau kencana sebanyak 6.505 keluarga, dan dari makasar 2.325 keluarga jadi semuanya menjadi 20.003 keluarga, waktu itu P. Bawean ditebangi hutannya pada Caka tahun 9.
Kemudian Aji Saka mebagi menjadi 4 rombongan lagi yang masing masing di pimpin oleh adik adiknya, Sebagian ke P. Paminihan ( Madura ), untuk membuka hutan disana. Perjalanan di lanjutkan ke Gunung Rajabasa ( Lampung ) disitu kebanyakan orang orang dari pulau Kencana, Sebagian ke gung Kendeng ( Rembang ) dan sebagian lagi langsung ke selatan di nusa Barong ( Mataram) di tempat itu kebanyakan adalah orang orang dari makasar.
Setelah selesai tugas Patih AMIRUL SYAMSU kembali ke Rum untuk melaporkan tugasnya, Rajapun bergembiran namun juga bersedih karena Aji Saka tidak kembali ke Rum melainkan menetap di pulau jawa, kejadian itu di catat terjadi pada bulan Srawana, tahun Suharja sedangkan tahun Caka 10. dari sumber lain juga di tulis bahwa 20.000 orang rum yang di pimpimpin oleh Said Jamhur Muharam dikembalikan ke RUM sebab diaanggap meropotkan dikarenakan jumlah yang terlalu banyak disamping itu juga bentuk tubuh orang Rum dan Orang keeling sangat berlainan sekali. Disinilah peradaban jawa di mulai.
A. KERAJAAN SALAKANAGARA
Masa pemerintahan
kerajaan ini dari tahun 200 SM (menurut catatan sejarah dari India yang
menyebutnya sebagai Java Dwipa) sampai tahun 362 M. Tokoh awal dari kerajaan
ini bernama Aki Tirem. Kerajaan ini berkedudukan di Teluk Lada Pandeglang namun
ada juga yang menyatakan kerajaan ini berkedudukan di sebelah Barat Kota Bogor
di kaki gunung Salak, konon nama gunung Salak diambil dari kata Salaka.
1. Dewawarman
I 130-168 M Prabu Darmalokapala Aji Raksa Gapura Sagara
2. Dewawarman
II 168-195 M Prabu Digwijayakasa Dewawarmanputra
3. Dewawarman
III195-238 M Prabu Singasagara Bimayasawirya
4. Dewawarman
IV 238-252 M Menantu Dewawarman II
5. Dewawarman
V 252-276 M Menantu Dewawarman IV
6. Mahisa
Suramardini Warmandewi 276-289 M isteri Dewawarman V
7. Dewawarman
VI 289-308 M Sang Mokteng Samudera
8. Dewawarman
VII 308-340 M Prabu Bima Digwijaya Satyaganapati
9. Sphatikarnawa
Warmandewi 340-348 M
10. Dewawarman
VIII348-362 M Prabu Darmawirya Dewawarman
11. Dewawarman
IX Mulai 362 M telah menjadi kerajaan bawahan Tarumanagara
B. KERAJAAN TARUMANAGARA
1. Rajadirajaguru
Jaya Singawarman taun 358 - 382 M
2. Dhamayawarman taun
382 - 395 M
3. Sri Purnawarman taun
395 - 434 M
4. Wisnuwarman taun
434 - 455 M
5. Indrawarman taun
455 - 515 M
6. Candrawarman taun
515 - 535 M
7. Suryawarman taun
535 - 561 M
Tahun 526 menantu
Suryawarman yang bernama Manikmaya mendirikan kerajaan baru di wilayah Timur
(dekat Nagreg Garut) yang kemudian cicit dari Manikmaya yang bernama
Wretikandayun mendirikan kerajaan baru tahun 612 yang kemudian dikenal dengan
nama kerajaan Galuh.
8. Kertawarman taun
561 - 628 M
9. Sudhawarman taun
628 - 639 M
10. Hariwangsawarman taun
639 - 640 M
11. Nagajayawarman taun
640 - 666 M
12. Sang
Linggawarman taun 666 - 669 M
1.Anak yang bernama MANASIH menikah
dengan TARUSBAWA yang kemudian melanjutkankerajaan Tarumanagara
dengan nama kerajaan Sunda. Karena Tarusbawa merubah nama kerajaan
Tarumanagara menjadi SUNDA, PAKUAN, GALUH, KAWALI, SAUNGALAH
2.Anak Linggawarman yang
bernama SOBAKANCANA menikah dengan DAPUTAHYANG SRIJAYANASA yang
kemudian mendirikan kerajaan SRIWIJAYA
C. KERAJAAN
SUNDA/GALUH/SAUNGGALAH/PAKUAN
CIKAL
BAKAL BERDIRINYA KERAJAAN MAJAPAHIT
01. Tarusbawa (670 – 723)
02. Sanjaya/Harisdarma/Rakeyan Jamri (723 –732)
ibu dari Sanjaya adalah putri
SANAHA dari Kalingga sedangkan
ayahnya adalah BRATASENAWA (raja ke
3 kerajaan Galuh) Sanjaya adalah cicit dari Wretikandayun (kerajaan Galuh)
Sanjaya kemudian menikah dengan anak perempuan Tarusbawa yang bernama
Tejakancana.
03. Rakeyan Panabaran/Tamperan
Barmawijaya (732 - 739)
adalah anak Sanjaya dari
istrinya Tejakancana. Sanjaya sendiri sebagai penerus ke 2 kerajaan Sunda
kemudian memilih berkedudukan di KALINGGA
yang kemudian mendirikan kerajaan MATARAM
Kuno dan WANGSA SANJAYA(mulai 732)
04. Rakeyan Banga (739 – 766)
05. Rakeyan Medang Prabu Hulukujang (766 – 783)
06. Prabu Gilingwesi (783 –
795)
07. Pucukbumi Darmeswara
(795 – 819)
08. Prabu Gajah Kulon
Rakeyan Wuwus (819 – 891)
09. Prabu Darmaraksa (891 –
895)
10. Windusakti Prabu
Dewageng (895 – 913)
11. Rakeyan Kemuning Gading
Prabu Pucukwesi (913 – 916)
12. Rakeyan Jayagiri Prabu
Wanayasa (916 – 942)
13. Prabu Resi Atmayadarma
Hariwangsa (942 – 954)
14. Limbur Kancana (954 –
964)
15. Prabu Munding Ganawirya
(964 – 973)
16. Prabu Jayagiri Rakeyan
Wulung Gadung (973 – 989)
17. Prabu Brajawisesa (989
– 1012)
18. Prabu Dewa Sanghyang
(1012 – 1019)
19. Prabu Sanghyang Ageng
(1019 – 1030)
20. Prabu Detya Maharaja Sri Jayabupati
(1030 – 1042)
Ayah Sri Jayabupati
(Sanghyang Ageng) menikah dengan putri dari Sriwijaya (ibu dari Sri Jayabupati)
sedangkan Sri Jayabupati sendiri menikah dengan putri Dharmawangsa (Adik Dewi
Laksmi istri dari Airlangga)
21. Raja Sunda XXI
22. Raja Sunda XXII
23. Raja Sunda XXIII
24. Raja Sunda XXIV
25. Prabu Guru Dharmasiksa
26. Rakeyan
Jayadarma, bersitri Dyah Singamurti mempunya anak
bernama NARARYA SANGGRAMA WIJAYA atau disebut RADEN WIJAYA Raja
Kerajaan Majapahit pertama.
KEN
AROK dan KEN DEDES
I
Mahesa Wongateleng,
I
Mahesa Campaka
I
Lembu Tal
I
DIYAH
SINGAMURTI
Diperistri RAKEYAN
JAYADHARMA (galuh generasi 26 )
I
D. KERAAJAAN PAJAJARAN
(Lanjutan
generasi ke 26 kerajaan Galuh – RAKEYAN JAYADHARMA)
27. PRABU RAGASUCI (1297 – 1303)
28. Prabu Citraganda (1303
– 1311)
29. Prabu Lingga Dewata
(1311 – 1333)
30. Prabu Ajigunawisesa
(1333 – 1340) menantu Prabu Lingga Dewata
31. Prabu Maharaja Lingga
Buana (1340 – 1357)
32. Prabu Mangkubumi
Suradipati/Prabu Bunisora (1357 – 1371) adik Lingga Buana
33. Prabu Raja
Wastu/Niskala Wastu Kancana (1371 – 1475) berahirnya kerajaan GALUH
Setelah Prabu Raja Wastu
meninggal dunia Kerajaan
Terpecah Menjadi 2
-
Permaisuri
keduanya adalah Mayangsari putri sulung Prabu Mangkubumi Suradipati/Bunisora
memiliki anak yang bernama NINGRAT KENCANA setelah MENJADI RAJA GALUH bergelar PRABU
DEWANISKALA Kerajaan
- Anak dari Prabu Lingga
Buana (31). Istri pertamanya bernama Larasarkati dari Lampung memiliki anak
bernama Sang Haliwungan setelah MENJADI RAJA
SUNDA bergelar PRABU
SUSUKTUNGGAL
Putra Prabu Dewaniskala
bernama Jayadewata, mula-mula menikah dengan Ambetkasih putri dari Ki Gedeng
Sindangkasih kemudian menikah lagi dengan Subanglarang (putri Ki Gedeng Tapa
yang menjadi raja Singapura) setelah itu ia menikah lagi dengan Kentringmanik
Mayang Sunda, putri Prabu Susuktunggal.
Pada tahun 1482 Prabu DEWA NISKALA menyerahkan
kekuasaan kerajaan Galuh kepada puteranya (JAYA DEWATA), demikian pula dengan PRABU SUSUKTUNGGAL, ia menyerahkan
tahta kerajaan kepada menantunya (JAYA
DEWATA), maka jadilah Jayadewata sebagai penguasa kerajaan Galuh dan Sunda dengan gelar Sri Baduga Maharaja atau
yang lebih dikenal dengan nama
PRABU SILIWANGI (Kerajaan
Pajajaran,1482 – 1521)
01. Sri Baduga Maharaja PRABU
SILIWANGI (1482 – 1521)
Pada masa inilah kerajaan Pajajaran mengalami kemajuan serta kemakmuran.
Pada masa inilah kerajaan Pajajaran mengalami kemajuan serta kemakmuran.
02. Surawisesa (1521 – 1535)
03. Ratu Dewata (1535 – 1543)
04. Ratu Sakti (1543 – 1551)
05. Raga
Mulya (1551 – 1579)
E.
RADEN WIJAYA (
PENDIRI KERAJAAN MAJAPAHIT )
(Lanjutan
generasi ke 26 kerajaan Galuh – RAKEYAN JAYADHARMA >< DYAH SINGHAMURTI)
15. Kalagamet, bergelar Sri Jayanagara
(1309 - 1328)
16. Sri Gitarja, bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
17. Hayam Wuruk,
bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389)
18. Wikramawardhana
(1389 - 1429)
20. Kertawijaya,
bergelar Brawijaya I (1447
- 1451)
21. Rajasawardhana,
bergelar Brawijaya II (1451
- 1453)
22. Purwawisesa atau Girishawardhana,
bergelar Brawijaya III (1456
- 1466)
23. Pandanalas, atau Suraprabhawa,
bergelar Brawijaya IV (1466
- 1468)
24.
Kertabumi, bergelar Brawijaya V,
SUNAN LAWU, (1468 - 1478)
1. Beristri Dewi Anarawati.
Permaisuri beliau ini beragama Islam. Dia adalah adik ipar Syeh Ibrahim
As-Samarqandi yang terkenal di Jawa dengan nama Syeh Ibrahim Smorokondi atau bibi dari Sunan Ampel atau
Raden Ali Rahmad atau Bong Swie Hoo
Menurunkan RADEN PATAH
2. Beristri Dewi Wandan Sari / Putri Wiring Kuning mempunyai keturunan
bernama LEMBU PETENG/ BONDAN KEJAWEN
25. Girindrawardhana,
bergelar Brawijaya VI (1478
- 1498)
26. Hudhara, bergelar Brawijaya VII (1498-1518)[23]
F. GENERASI ANAK CUCU/ KETURUNAN
BONDAN
KEJAWEN/ LEMBU PETENG dan DEWI RETNO NAWANGSIH
( Nawang Sih,
anak dari KI Ageng Tarub dan Dewi Nawang
Wulan)
- Prabu BRAWIJAYA V Beristri PUTRI WIRING KUNING/ DEWI WANDAN SARI berputra 1 orang laki laki Lembu Peteng,
oleh romonya di titipkan untuk di asuh oleh Kiyai AGENG TARUB yang
akhir nya di ambil menantunya.
- LEMBU PETENG /Bondan kejawen
/Kiageng Tarub II Beristri DEWI NAWANG SIH ( Putri ke 3 Perkawinan Joko Tarub dan
Nawang Wulan yaitu saudari dari Nawang sasi dan Nawang Arum, ) mempunyai anak
2.1 Ki Ageng Wonosobo Berputra Pangeran Made Pandan atau
PANDAN ARANG yang akan menurunkan Kiyai Imam Syuhada' atau
Rng Singodipo Soedirman Mojodadi, Selorejo Mojowarno
Jombang Jawa Timur
PANDAN ARANG yang akan menurunkan Kiyai Imam Syuhada' atau
Rng Singodipo Soedirman Mojodadi, Selorejo Mojowarno
Jombang Jawa Timur
2.2. Ki Ageng Getas Pandowo (Ki Abdulloh)
2.3. Nyai Siti Rochmah Roro Kasihan Puteri (dinikahkan dengan Ki Ageng Ngerang
putra Syeh Maulana Malik Ibrahim ) hingga terkenal dengan nama
Nyai Ageng Ngerang dan mempunyai 2 orang anak Yang Pertama Putri
kemudian no 2 putra
- KI AGENG GETASPENDOWO ( Kiyai Abdullah / Ki Ageng Tarub
III ) Mempunyai 6 orang
Anak 1 laki laki bernama
Abdurrohman Susilo
3.1. Ki Ageng Selo,
3.2. Nyai Ageng Pakis,
3.3. Nyai Ageng Purno,
3.4. Nyai Ageng Wanglu,
3.5. Nyai Ageng Bokong,
3.6. Nyai Ageng Adibaya.
- KI AGENG SELO ( Kiyai Abdurrohman
Susilo ) niikah dengan NYAI BICAK Mempunyai 7 orang anak 1 laki laki
bernama Ki Ageng Anis/ Enes
4.1. Nyai Ageng Lurung Tengah,
4.2. Nyai Ageng Saba
4.3. Nyai Ageng Basri,
4.4. Nyai Ageng Jati,
4.5. Nyai Ageng Patanen,
4.6. Nyai Ageng Pakis Dadu, dan
bungsunya putra laki - laki bernama
4.7. Kyai Ageng Enis.
- Kiyai AGENG ANES atau ki Ageng LAWEYAN
- Kiyai AGENG PEMANAHAN ( Sopati Ing Ngalogo ) menikah
dengan NYAI SABINAH putri sulung KI AGENG SOBO Berputra
- Kiyai AGENG SUTOWIJOYO (Raden Mas Ngabehi Loring Pasar - Mataram)
- Raden MAS JOLANG (mataram)
- Pageran KAJORAN ( mataram)
- Pangeran ARYO PRINGGOLOYO Berputra
- Raden BAHUREKSO (kiyahi Bahurekso-Babad Tanah Kendal - Bupati Kendal)
Berputra
- Pangeran DERPO SENTONO Berputra
- Kiyai ABDUL IMAM/ R. MAS ABDUL IMAM (bupati Sumoroto
ponorogo)Sumare
di pengkot sumoroto ponorogo Berputra
- Kiyai NOLOJOYO / DUGEL KESAMBI / Ki AGENG PRONGKOT (bupati
Sumoroto ponorogo)Sumare di pengkot sumoroto ponorogo Ber putra
- Kiyai
AGENG BAGUS HARUN / KI AGENG BASHORIYAH Sewulan Madiun, Berputra 9 Orang yaitu :
15.1. Nyai Muhammad santri
15.2. Nyai Mahali
15.4. Kiyai Raden Mas
Tafsiruddin Onggowijoyo Magetan
15.5. Kiyai Raden Mas
Ahmad Ngali Penghulu Kertosono
15.6. Kiyai Raden Mas
Muhammad Suriyyah Selosari dagangan Madiun
15.7. Kiiyai Mahalli
Perdikan winong tulung agung
15.8. Kiyai Raden Mas
Wongsoriyah di pulosari Sumororoto Ponorogo
15.9. Kiyai Raden Mas
Umar sidik Babatan Kanten Ponorogo
- Nyai SANTRI di peristri Kyai SANTRI mempunyai 5 orang anak
16.1. Kiyai Raden Mas
Maklum Sewulan madiun
16.2. Kiyai Raden Mas
Hasan bashori sewulan madiun
16.3.
Kiyai Raden Mas Tafsiruddin II di Sewulan madiun
16.4. Raden Mas Sosro
dirjo sumare ing sewulan madiun
16.5. Nyai Affiyah sumare ing Mijoduwur nganjuk
- Kiyai TAFSIRUDDIN II Sewulan madiun ( Mempunyai 16
Orang anak )
17.1.
Kyiai Raden MasBuntoro -- Kiyai ILYAS sampai ke Kiyai Abdurrahman Wahid
17.2. Kiyai Raden Mas
jekso
17.3. Kiya Raden Mas i
mukibar
17.4. Nyai belandung
pagotan uteran
17.5. Nyai
Muntoha Gambiran
17.6. Nyai ngabdul
Latif Pagotan ngelames
17.7. Nyai Ngali Zen
Ponongko, pucang rejo Juwan Madiun
17.8. Kiyai Raden Mas
Imam Rejo Pohnongko Paron Ngawi
17.9. Kiyai Raden Mas
Irodirjo Pucang anom delopo
17.10. Kiyai Raden Mas
Aruman
17.11. Nyai Umuk Penarip Sooko Mojokerto
17.12. Nyai Idris
Bendungan Nganjuk
17.13. Kiyai R Raden
Mas Rejo Muhammad Sewulan Madiun
17.14. Kiyai Raden Mas
Khasan Rejo Sewulan Madiun
17.15. Kiyai Raden Mas
Sastri Irono Sewulan Madiun
17.16. Kiyai Raden Mas
Chasan Warjoyo Ngagel, selembur, delopo
- NYAI UMUK Penarip Sooko Mojokerto Berputra 1 Orang bernama
18.1. Kiyai Rofi`I Yang menetap di Kuncen Mojokerto
- Kiyai ROFI`I Kuncen Mojokerto Beliau berputra 6
Orang
19.1. Nyai ruqoiyyah,
sinoman Mijokerto
19.2.
Nyai Syafurah
Ponpes Penarip Mojokerto
19.3. Nyai Chalimah
Pekukuhan Mojosari
19.4. Abdul Alim
Sinoman Mojokerto
19.5. Abdul Mu`in
Sinoman Mojokerto
19.6. Umi Kulsum
Penarip Mojokerto
- Nyai SYAFURAH Di peristri Kiyai ILYAS ( Ponpes Penarip Mojokerto )
20.1. Nursalim
Mojokerto
20.2. Nyai Maisyaroh
Penarip Mojokerto
20.3. Ahmad Penarip
Mojokerto
20.4. Mohammad Thoyib
Penarip Mojokerto
20.5. Muhammad Shidiq
Penarip Mojokerto
20.6.
Nyai JUWARIYAH
20.7. Kiyai Isma`il
- Nyai JUWARIYAH Diperistri K. H. GHOZALI ( Ponpes Mojodadi, Selorejo Mojowarno Jombang
mempunyai 10 orang anak)
21.1.
H. Masduqi, Kandangan
Pare Kediri
21.2.
Nyai Siti
Chiriyah Mojodadi di nikahi Kiyahi Jauhari Indramayu Jawabarat
21.3.
Nyai Sholkhah
Mojodadi Mojowarno Jombang
21.4.
Dawam ( Alm)
21.5.
K. Ahmad
Dimyati Alm Sroyo Dlanggu Mojokerto
21.6.
Nyai Saudah,
Mlaras Sumobito Jombang
21.7.
K. Ahmad
Baidlowi SEmobiti Melaras Jombang
21.8.
Nyai Rochimah
ALM
21.9.
Sonhaji Sememi
tandes Surabaya
21.10.
K. Ahmad
Syaifuddin menikahi Nyai Alwiyah Mojodadi
Mojowarno Jombang